Minggu, April 17, 2011

Sirosis menurut dr.Medicastore

http://medicastore.com/penyakit/615/Sirosis.html
 
Sirosis adalah perusakan jaringan hati normal yang meninggalkan jaringan parut yang tidak berfungsi di sekeliling jaringan hati yang masih berfungsi.
 
Gejala
Beberapa penderita sirosis ringan tidak memiliki gejala dan nampak sehat selama bertahun-tahun. Penderita lainnya mengalami kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan merasa sakit. Jika aliran empedu tersumbat selama bertahun-tahun, bisa terjadi sakit kuning (jaundice), gatal-gatal dan timbul nodul kecil di kulit yang berwarna kuning, terutama di sekeliling kelopak mata. Malnutrisi biasa terjadi karena buruknya nafsu makan dan terganggunya penyerapan lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yang disebabkan oleh berkurangnya produksi garam-garam empedu. Kadang-kadang terjadi batuk darah atau muntah darah karena adanya perdarahan dari vena varikosa di ujung bawah kerongkongan (varises esofageal). Pelebaran pembuluh darah ini merupakan akibat dari tingginya tekanan darah dalam vena yang berasal dari usus menunju ke hati. Tekanan darah tinggi ini disebut sebagai hipertensi portal, yang bersamaan dengan jeleknya fungsi hati, juga bisa menyebabkan terkumpulnya cairan di dalam perut (asites). Bisa juga terjadi gagal ginjal dan ensefalopati hepatikum. Gejala-gejala penyakit hati lainnya bisa terjadi, seperti: - kelemahan otot - kemerahan di telapak tangan (eritema palmaris) - jari-jari tangan melekuk keatas (kontraktur telapak tangan Dupuytren) - vena-vena kecil yang memberikan gambaran seperti laba-laba - pembesaran payudara pada laki-laki (ginekomastia) - pembesaran kelenjar ludah di pipi - rambut rontok - buah pelir mengecil (atrofi testis) - fungsi saraf abnormal (neuropati perifer). DIAGNOSA USG bisa menunjukkan adanya pembesaran hati. Skening hati menggunakan isotop radioaktif menunjukkan gambaran daerah hati yang masih berfungsi dan daerah hati yang sudah menjadi jaringan parut. Diagnosis pasti dibuat berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dari jaringan hati (biopsi).

Pengobatan
Pengobatan untuk sirosis berupa:
Menghilangkan sumber racun (misalnya alkohol)
Asupan makanan yang tepat, termasuk vitamin tambahan
Pengobatan komplikasi.
Pencangkokan hati efektif dilakukan pada penderita yang sirosisnya telah berkembang. Tetapi bila penderita tetap mengkonsumsi alkohol atau jika penyebabnya tidak dapat diatasi, maka hati yang dicangkokkan pada akhirnya juga bisa mengalami sirosis.

    Prognosis
    Sirosis berkembang sangat cepat.
    Jika penderita sirosis alkoholik dini segera berhenti mengkonsumsi alkohol, proses pembentukan jaringan parut di hati biasanya akan berhenti, tetapi jaringan parut yang terbentuk akan menetap.
    Secara umum, prognosisnya lebih buruk bila terjadi komplikasi serius, seperti muntah darah, asites atau fungsi otak abnormal.
    Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) lebih sering terjadi pada penderita sirosis yang disebabkan oleh infeksi hepatitis B atau hepatitis C, kelebihan zat besi (hemokromatosis) dan penyakit penimbunan glikogen yang sudah berlangsung lama.
    Kanker hati juga bisa terjadi pada penderita sirosis karena penyalahgunaan alkohol.

    Pencegahan
    Mengurangi resiko sirosis dengan merawat hati Anda. Misalnya:
    Minum alkohol dalam jumlah sedang, atau tidak sama sekali. Jika Anda seorang pria, minum tidak lebih dari dua gelas per hari. Jika Anda seorang wanita atau siapapun dengan usia 65 tahun atau lebih, tidak minum lebih dari satu gelas satu hari.
    Makan dengan diet yang sehat. Pilih makanan yang penuh dengan buah-buahan dan sayuran. Pilih biji-bijian dan sumber protein sederhana. Mengurangi jumlah lemak dan makanan yang goreng yang anda makan.
    Menjaga berat badan yang sehat.Kelebihan lemak tubuh dapat merusak hati. Menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
    Gunakan bahan kimia secara hati-hati. Ikuti petunjuk pada bahan kimia rumah tangga, seperti pembersih dan pembunuh serangga semprot. Jika Anda bekerja di sekitar bahan kimia, ikuti semua tindakan keselamatan. Hati Anda menghilangkan racun dari tubuh Anda, sehingga berikan istirahat dengan membatasi jumlah racun untuk diproses.
    Kurangi risiko hepatitis. Berbagi jarum dan melakukan seks yang tidak aman dapat meningkatkan risiko hepatitis B dan C. Lindungi diri Anda dengan cara tidak melakukan seks atau menggunakan kondom jika Anda memilih untuk melakukan hubungan seks. Tanyakan kepada dokter Anda apakah Anda harus divaksinasi hepatitis B.
    Jika Anda memilki risiko sirosis hati, konsultasikan dengan dokter Anda tentang cara-cara Anda bisa mengurangi risiko Anda.

      Penyebab
      Penyakit yang menyebabkan kerusakan hati akan mengakibatkan sirosis. Di AS, penyebab paling sering adalah penyalahgunaan alkohol. Pada usis 45-65 tahun, sirosis merupakan penyebab kematian ketiga, setelah penyakit jantung dan kanker. Di beberapa negara Asia dan Afrika, penyebab utama dari sirosis adalah hepatitis kronis.
      Penyebab sirosis adalah:
      Penyalahgunaan Alkohol
      Penyalahgunaan Penggunaan obat-obatan tertentu
      Pemaparan terhadap bahan kimia tertentu
      Infeksi (termasuk hepatitis B dan hepatitis C)
      Penyakit autoimun (termasuk hepatitis autoimun menahun)
      Penyumbatan saluran empedu
      Sumbatan menetap pada aliran darah dari hati (misalnya sindroma Budd-Chiari)
      Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
      Kekurangan alfa-1-antitripsin
      Kadar galaktosa tinggi dalam darah
      Kadar tirosin tinggi dalam darah pada saat lahir (tirosinosis kongenitalis)
      Penyakit penimbunan glikogen
      Kencing manis (diabetes)
      Kurang gizi
      Penumpukan tembaga yang berlebihan bawaan (penyakit Wilson)
      Kelebihan zat besi (hemokromatosis)

        Tidak ada komentar: