Rabu, Juli 25, 2012

Sirosis Hati dan Komplikasinya

Sirosis hati adalah penyakit umum kronis hati, yang disebabkan oleh kerusakan pada organ hati.
Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap; nekrosis sel hati, lalu terjadinya proliferasi jaringan fibrosa, lalu tumbuhnya nodul-nodul, lama kelamaan hepatik lobus dan sirkulasi darah akan terganggu, lalu terjadi deformasi organ hati, dan akan menjadi pengerasan dan sirosis. Sirosis adalah penyakit yang ditandai dengan pembentukan jaringan parut di hati. Penyebabnya antara lain hepatitis B dan C, konsumsi alkohol dalam jumlah besar atau konsumsi obat2an aprodisiak tertentu. Penyakit lain yang dapat menyebabkan sirosis adalah tersumbatnya saluran empedu.

esophageal varices in liver cirrhosis
Sirosis hati seringkali menyebabkan varises di daerah gaster maupun esofagus. Perdarahan yang ditimbulkan jika varises pecah merupakan suatu keadaan yang berbahaya. Perdarahan varises dapat terjadi karena hipertensi porta akibat peningkatan tahanan aliran porta dan peningkatan masuknya darah ke vena porta. Pencegahan perdarahan berulang akibat pecahnya varises esofagus menjadi tantangan tersendiri untuk dokter karena setelah pasien mengalami perdarahan yang pertama kali, kemungkinan terjadinya perdarahan berulang menjadi sangat tinggi. Karena itu, penting sekali untuk melakukan pencegahan sekunder seperti terapi farmakologi, endoskopi dan terapi lain, agar tidak terjadi perdarahan berulang.
Esophageal Varices
Jika aliran darah menuju hati terhalang. Aliran tersebut akan mencari jalan lain, yaitu ke pembuluh darah di esofagus, lambung, atau rektum yang lebih kecil dan lebih mudah pecah. Tidak imbangnya antara tekanan aliran darah dengan kemampuan pembuluh darah mengakibatkan pembesaran pembuluh darah (varises). yang ditandai dengan pembesaran abnormal pembuluh darah vena di esofagus bagian bawah. Esofagus adalah saluran yang menghubungkan antara kerongkongan dan lambung.


GEJALA SIROSIS HATI LANJUT 
Hipertensi portal: Sirosis dapat menyebabkan hipertensi portal. Hipertensi portal dapat menyebabkan esofagus varises, splenomegali, dan ascites. Diantara gejala-gejala tersebut, yang paling berbahaya adalah esofagus varises, karena dapat mengakibatkan pecahnya dinding pembuluh darah yang sangat tipis, dan akhirnya mengakibatkan pendarahan gastrointestinal.
Varises esofagus biasanya tidak bergejala, kecuali jika sudah robek dan berdarah. Beberapa gejala yang terjadi akibat perdarahan esofagus adalah :
    Muntah darah
    Tinja hitam seperti ter
    Kencing menjadi sedikit
    Sangat haus
    Pusing
    Syok
Varises esofagus biasanya merupakan komplikasi sirosis.
Tabel berikut panduan tata laksana untuk mencegah perdarahan berulang. 
Regimen
Dosis
Target
Durasi
Tindak lanjut
Penghambat-b Propanolol
Mulai 20 mg per oral 2 x/hari
Ditingkatkan sampai dosis maksimal yang dapat ditoleransi atau sampai frekuensi nadi 55 kali/menit
Tidak ditentukan
Pastikan target frekuensi nadi dapat tercapai setiap pasien kontrol; tidak membutuhkan tindak lanjut endoskopi
Nadolol
Mulai 40 mg per oral 1x/hari
Ditingkatkan sampai dosis maksimal yang dapat ditoleransi atau sampai  frekuensi nadi 55 kali/ menit
Tidak ditentukan
Pastikan target frekuensi nadi dapat tercapai setiap pasien kontrol; tidak membutuhkan tindak lanjut endoskopi
Ligasi varises endoskopi
Ligasi setiap 2-4 minggu
Varises terobliterasi
Sampai obliterasi varises tercapai biasanya 2- 4 sesi
Surveilans endoskopi pertama1-3 bulan setelah obliterasi, lalu setiap 6-12 bulan.
Isosorbid mononitrat digabung dengan pengham bat-b(propanolol atau na dolol)
10 mg per oral setiap malam dengan peningkatan bertahap hingga maximum 20mg 2x/hari
Ditingkatkan sampai dosis maksimal yang dapat ditoleransi dengan tekanan darah >95 mmHg
Tidak ditentukan
Pastikan kepatuhan regimen pengobatan setiap kedatangan; tidak membutuhkan tindak lanjut endoskopi

 PENGOBATAN SIROSIS HATI
1. Pengobatan umum:
(1)Istirahat: untuk menjaga kondisi hati, disarankan untuk beristirahat yang cukup.
(2) Makanan: makan makanan yang tinggi dengan kandungan vitamin, protein dan mineral.
(3)Terapi yang tepat
2. Pengobatan Cina: Pengobatan Cina sudah lama digunakan untuk menyembuhan sirosis.
Terapi stem cell dapat digunakan untuk pengobatan sirosis. Prosedurnya adalah sebagai berikut; pertama mengambil sampel sel pasien dari darah atau sum-sum tulang. Sel ini lalu akan di kultivasi secara seksama. Setelah itu, hasil kultivasi tersebut akan di transfusikan kembali kedalam tubuh melalui hepatik arteri. Dari hepatik arteri, sel-sel baru itu akan masuk ke organ liver dan berkembang biak untuk menggantikan jaringan dan sel-sel yang sudah rusak. Dengan cara ini dapat mengembalikan fungsi liver.

KESIMPULAN
Terakhir, varices esofagus paling susah menangani dan paling berbahaya dengan resiko maut mengancam, apabila sampai pecah. Pencegahan tentu dengan menghindari terkena radang hepatitis dengan vaksinasi dan hidup bersih.










Tidak ada komentar: